Sejumlah Warga dan Mahasiswa Demonstran di Air Bangis Ditahan karena Menentang Proyek Strategis Nasional

Sebanyak 14 orang, termasuk empat warga, tujuh pendamping hukum, dan tiga mahasiswa, ditangkap setelah aksi demonstrasi warga Air Bangis di Kantor Gubernur Sumatera Barat. Demonstrasi tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap proyek strategi nasional (PSN) dan telah berlangsung sejak Senin, 31 Juli 2023.
Partisipasi dalam aksi demonstrasi mencapai sekitar 1.500 orang yang menuntut dialog langsung dengan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah. Namun, hingga Jumat, 4 Agustus 2023, Gubernur Sumatera Barat tidak pernah menemui masyarakat yang berdemonstrasi. Sebaliknya, Gubernur justru bertemu dengan massa tandingan dan bersilaturahmi saat salat Subuh, demikian disampaikan oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dalam akun media sosialnya pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Lanjutnya, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengungkapkan bahwa Risnawanto, bersama Polresta Padang, mengajak peserta aksi untuk kembali ke Air Bangis dengan menyediakan bus.
Hari ini, perwakilan warga dan mahasiswa melakukan dialog dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Kantor Gubernur.
Sementara itu, masyarakat berada di Masjid Raya dan bersholawat sambil menunggu hasil dari dialog antara perwakilan mereka dengan Pemerintah Provinsi.
Namun, YLBHI menyatakan bahwa aparat kepolisian secara brutal masuk ke area masjid dan menangkap warga. Selain warga, enam orang pendamping dari YLBHI-LBH Padang dan PBHI beserta beberapa mahasiswa juga ikut ditangkap dan dibawa ke Mapolda Sumatera Barat.
YLBHI mengecam perilaku aparat kepolisian yang dianggap brutal dalam menangkap peserta aksi. Mereka juga mendesak Kapolda Sumatera Barat, Suharyono, untuk segera membebaskan warga, pendamping hukum, dan mahasiswa yang ditangkap. Selain itu, YLBHI juga mendesak Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi tindakan Suharyono dan anggotanya.