KNIC Hadirkan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Seluas 20 Hektar

Jakarta, Properti Indonesia – Kawasan industri Karawang New Industry City (KNIC) menghadirkan pabrik baru asal Korea Selatan yang tergabung sebagai pemasok bahan baku resmi untuk PT HLI Green Power, pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara. Pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik ini menggunakan investasi mencapai USD90 juta atau sekitar Rp1,347 triliun dan akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektar.
“Kami menyambut baik kehadiran tenant-tenant yang akan mendukung PT HLI Green Energy memproduksi baterai kendaraan listrik. Investasi tersebut mendukung KNIC untuk menjadi kawasan industri yang terintegrasi dengan seluruh pemasoknya yang berada di wilayah yang sama. KNIC berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam penyediaan lahan dan fasilitas mempuni yang akan difungsikan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik,” ujar perwakilan KNIC dalam siaran pers, Jumat (10/2).
Salah satu tenant di KNIC adalah EnChem Co Ltd., yang akan membangun pabrik elektrolit sebagai bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik. Pabrik ini akan dibangun di atas lahan seluas 12,93 hektar dan ditargetkan pembangunan tahap pertama pada pertengahan tahun 2024. Pabrik ini dibangun berdekatan dengan PT HLI Green Energy, dan akan menyerap tenaga kerja lokal sekitar 200 orang. Adapun pembangun fase pertama PT HLI Green Power mencapai 90 persen, dan ditargetkan uji coba operasional pada kuartal II 2023, dan operasional fungsional tahap pertama pada akhir tahun.
KNIC juga telah menyiapkan berbagai infrastruktur yang diperlukan di dalam kawasan industri, seperti pasokan listrik dari PLN Premium Service dan gas bumi dari PGN, serta serat optik dari Telkom dan Icon+. Selain itu, terdapat fasilitas pengelolaan limbah dan air bersih, dengan rincian kapasitas 21.500 m3 per hari untuk limbah, dan 12.000 m3 untuk pengolahan air bersih. Perusahaan-perusahaan Korea Selatan tersebut juga secara mandiri membangun fasilitas pre-treatment pengelolaan limbah dan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengolah limbah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sebagai informasi, KNIC saat ini telah memiliki 18 tenant dari berbagai macam industri. Saat ini KNIC masih memiliki sisa lahan seluas 50 hektar untuk pembangunan fase pertama dan 175 hektar dari pengembangan tahap kedua yang akan dijadikan lahan pendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
credit: propertiindonesia.id – KNIC Hadirkan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Seluas 20 Hektar (propertiindonesia.id)