‘Balon Misterius’ Bikin AS-Tiongkok Cekcok Lagi

Jakarta: Tidak ada habisnya perseteruan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS), selalu ada saja hal yang membuat kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu bersitegang, dan baru-baru ini mereka saling “serang” karena “balon mata-mata.”

Pada Jumat, 3 Februari lalu, AS mendeteksi yang disebutnya sebagai “balon mata-mata” milik Tiongkok yang melayang di atas barat laut wilayahnya. Saat itu, balon tidak ditembak jatuh karena khawatir puingnya akan menghantam orang-orang di darat.

Namun insiden ini ternyata berujung panjang,sampai-sampai Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari yang sama membatalkan kunjungan ke Beijing yang awalnya direncanakan pada 5-6 Februari.

Awal permasalahan ini dikatakan berasal dari satu cuitan seorang fotografer di Billings di Montana. Billings adalah sebuah kota di negara bagian Montana di pedalaman AS. Negara bagian ini sejajar ke barat dengan negara bagian Idaho dan Washington yang bertepi Samudera Pasifik.

Sang fotografer, Chase Doak mengabadikan sebuah benda bulat putih besar yang terbang pelan di langit dengan lensa tele 500 milimeter dan diunggahnya ke Twitter. Semula tak banyak yang tertarik. Namun, setelah diberitakan media, cuitan itu viral. Bahkan, Mantan Presiden AS Donald Trump merespon di platform media sosialnya, Truth Social, dengan mengatakan, “tembak jatuh balon itu.”

Setelah balon selama terbang berhari-hari di wilayah udara AS dalam ketinggian 18.300 meter, pada Sabtu 4 Februari, objek itu pun kemudian ditembak jatuh oleh pesawat jet tempur berteknologi siluman, F-22, di atas pantai South Carolina.

Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden sudah menerima informasi mengenai penerbangan balon mata-mata Tiongkok di langit AS. Tiongkok mengungkapkan penyesalan bahwa sebuah “pesawat udara” untuk tujuan meteorologi dan ilmiah lainnya,tanpa sengaja masuk wilayah udara AS.

AS menegaskan bahwa, “kehadiran balon di ruang udara kami adalah pelanggaran kedaulatan kami dan juga hukum internasional.”

Ada pihak yang menduga bahwa insiden ini sudah direncanakan Tiongkok dan pernyataan bahwa balon tak sengaja terbang ke wilayah AS merupakan pembelaan semata. Citra resolusi tinggi menunjukkan ada peralatan mata-mata di dalam balon itu, mematahkan klaim Tiongkok bahwa itu digunakan untuk meneliti cuaca.

Tentu saja Tiongkok tidak tinggal diam. Kementerian Luar Negeri Tiongkok di Beijing menyebut balon udara milik AS telah sepuluh kali melakukan pelanggaran di atas wilayah udara Negeri Tirai Bambu.

“AS juga sering kali mengirimkan pesawat dan kapal perang untuk melakukan pengintaian di Tiongkok, katanya.”ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, Senin, 13 Februari 2023.

Wang memerinci pesawat AS terbang sebanyak 657 kali selama 2022 dan 64 kali pada Januari 2023 di wilayah udara perairan Laut China Selatan.Ia menegaskan, ini jelas mengganggu keamanan nasional Tiongkok dan perdamaian serta stabilitas di kawasan.

Tiongkok mendesak AS untuk “bercermin atas perilaku sendiri” daripada menyerang pihak lain dan memicu konfrontasi. Wang juga menuduh AS berkali-kali melakukan operasi penyadapan rahasia secara global dengan memanfaatkan keunggulan teknologinya.

Perseteruan tentu berlanjut, Gedung Putih mengatakan tidak mengetahui “balon” AS yang muncul di wilayah udara Tiongkok dan membantah tuduhan tersebut, sembari menegaskan balon AS dikatakan “menerbangi wilayah udara Tiongkok secara ilegal lebih dari selusin kali,” tetapi tidak memberikan bukti.

Tak hanya itu, Biden menegaskan tidak akan meminta maaf kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping karena telah menembak jatuh “balon mata-mata,” tetapi dia menekankan bahwa AS dan Tiongkok harus menjaga komunikasi. Biden berharap Xi menelepon dan menjelaskan semuanya.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada konferensi pers mengatakan bahwa Tiongkok memiliki “program balon mata-mata” ,dan balon-balon itu telah terbang ke AS selama pemerintahan Trump.

Mengenai fakta bahwa satelit dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi, mengapa Tiongkok masih mengirimkan balon mata-mata, Kirbi berkata: “Ini pertanyaan yang bagus, Anda bisa bertanya kepada Beijing.”

Kabarnya, sampai saat ini tak ada yang tahu pasti motif Tiongkok menerbangkan balon raksasa itu. Diduga Tiongkok melalui benda itu memberi pesan kepada AS bahwa mereka tak segan memakai instrumen apa pun bagi pihak-pihak yang mengancam mereka.

Semua pihak saling menduga, diharapkan penyelidikan lebih lanjut agar perseteruan tidak memanas dan menyebabkan ancaman global.
 

credit: medcom.id – Balon Misterius Bikin AS-Tiongkok Cekcok Lagi – Medcom.id

Bagaimana reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
1234
Selanjutnya