Kinerja Perkantoran Belum Lepas dari Tekanan

Jakarta, Properti Indonesia – Kinerja sektor perkantoran di Jakarta diperkirakan masih tertekan pada tahun 2023. Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, Yunus Karim menyebutkan, tingkat hunian perkantoran berada di angka 71 persen untuk kawasan CBD dan 72 persen untuk kawasan Non-CBD.

 

“Selain disebabkan jumlah permintaan yang masih terbatas, terdapat satu gedung di area Thamrin dan satu gedung di Jakarta Utara yang selesai dibangun sehingga menyebabkan tingkat hunian masih tertekan,” ujar Yunus karim dalam keterangannya, Rabu (1/2).

 

Berdasarkan laporan JLL, terdapat dua gedung di area Thamrin dan di koridor Sudirman diperkirakan akan selesai dibangun yang berpotensi menambah jumlah pasokan sektor perkantoran sekitar 130.000 m2, yakni Mori Building dan Thamrin Nine 2 – Luminary Tower. Sementara ada satu gedung yang beroperasi penuh pada kuartal IV 2022 yaitu Thamrin Nine – Autograph Tower dengan luas total 94.000 m2.

Sedangkan untuk kawasan Non-CBD diperkirakan akan ada penambahan sekitar 95.000 m2 pada tahun ini dari tiga gedung perkantoran yang berlokasi di Jakarta Pusat dan Selatan. Kemudian satu proyek telah selesai dibangun dan telah beroperasi di kuartal IV 2022 yaitu Pelindo Tower di Jakarta Utara dengan total luas 31.000 m2.

Secara umum, aktivitas dan permintaan terhadap sektor perkantoran Grade A mengalami peningkatan di tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021. Hal ini karena perusahaan mulai aktif dalam melanjutkan strategi real estat mereka dengan melakukan perbandingan antara tetap berada di gedung mereka saat ini, atau pindah ke gedung lain (move vs stay).

“Relokasi yang terjadi tetap didominasi oleh perpindahan menuju gedung dengan grade yang lebih baik dan strategi penghematan biaya. Meskipun aktivitas meningkat, kami melihat luas ruang yang dibutuhkan relatif mengecil dibandingkan sebelumnya akibat penerapan hybrid work dan workplace strategy,” jelas Angela Wibawa, Head of Office Leasing Advisory JLL Indonesia.

Dengan dicabutnya PPKM oleh pemerintah pada akhir tahun 2022, JLL mengantisipasi lebih banyak pekerja yang kembali bekerja di kantor yang dapat menjadi faktor pendukung meningkatnya jumlah permintaan ruang di sektor perkantoran. Walaupun tetap perlu dicatat bahwa saat ini tingkat hunian perkantoran di kawasan CBD masih tertekan di angka 71 persen yang menyebabkan harga sewa pun tetap dalam tekanan mengingat beberapa gedung kantor yang akan beroperasi di tahun 2023.

Adapun harga sewa untuk Grade A sebesar Rp221.385 per meter persegi per bulan. Jumlah ini menurun 9 persen secara tahunan untuk kawasan CBD, dan Rp107.683 per meter persegi per bulan atau menurun 2,2 persen secara tahunan. Sementara harga sewa di luar CBD mulai dari Rp107.683 per meter persegi per bulan.

 

Credit: propertiindonesia.id – Kinerja Perkantoran Belum Lepas dari Tekanan (propertiindonesia.id)

Bagaimana reaksi Anda?
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
12
Selanjutnya